Sebuah perkataan pernah terbersik dari sejarawan Dr.Anhar Gonggong yang mengatakan bahwa, perbedaan remaja dulu dan remaja sekarang ialah salah satunya terletak dari cara pandang mereka, dulu remaja selalu memandang kedepan melihat masa depan mereka, konsen dan fokus tentang apa-apa yang mereka cita-citakan dan tidak heran ketika mereka berhasil, sedangkan kehidupan anak remaja sebagian di era ini terlihat lebih banyak merunduk, dalam arti lebih banyak melihat ponsel mereka, sms dan telepon sehingga tak heran pula banyak remaja yang sampai sekarang menghabiskan waktunya untuk hal yang merugikan dari diri mereka sendiri.
Realita kehidupan emang udah banyak yang nyimpang dalam masyarakat. Mulai dari pergaulan, pemikiran, dan tingkah laku. Semuanya udah mulai berubah 180 derajat. Kita ambil contoh dan flash back ke tahun 80-an (padahal lum lair aku) katanya ibu dari nenek zaman itu pegangan tangan lawan jenis aja udah wah. (itu katanya, aku sich lum tau kebenarannya).
Seperti yang telah kita ketahui dalam realitas kehidupan sekarang ini, tidak sedikit orang-orang yang mengeluh atu menyesal karena tidak memanfaatka kesempatan dengan baik. Ketika masih muda, kuat, sehat, banyak kesempatan, mereka melepasakan begitu saja hari-harinya untuk bermalas-malasan. padahal waktu untuk belajar dan beramal sholeh sangat terbuka lebar. Setelah beranjak tua, kondisi mulai lemah, sakit-sakitan, mereka menyesal karena bekal untuk menghadapi pengadilan allah swt. sangat minim.
Belajar dari pengalaman tersebut maka sebagai pelajar sekaligus remaja muslim mulai sekarang harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk aktifitas-aktifitas positif yang di benarkan dalam islam. Menghabiskan waktu untuk melaksanakan sesuatu yang berpaedah atau maslahat, misalnya selalu meningkatakan kualitas peribadatan, belajar atau menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, dan meningkatkan amal sholeh.
Hindarkan diri dari aktifitas-aktifitas yang tidak menghasilkan faedah sedikit pun terutama aktifitas kesenangan sesaat yang di larang oleh syariat islam. Kesenangan tersebut biasanya bersifat pemborosan atau mengarah kepada kemaksiatan. Contoh kegiatan yang bersifat pemborosan antara lain bermain game, Play Station, Bilyart, dan sebagainya. Sdang kesengan yang mengarah kepada kemaksiatan misalnya bermain di tempat-tempat kenakalan remaja atau nongkrong-nongkrong di terminal sampai melupakan waktu ibadah.
Seperti yang telah kita ketahui dalam realitas kehidupan sekarang ini, tidak sedikit orang-orang yang mengeluh atu menyesal karena tidak memanfaatka kesempatan dengan baik. Ketika masih muda, kuat, sehat, banyak kesempatan, mereka melepasakan begitu saja hari-harinya untuk bermalas-malasan. padahal waktu untuk belajar dan beramal sholeh sangat terbuka lebar. Setelah beranjak tua, kondisi mulai lemah, sakit-sakitan, mereka menyesal karena bekal untuk menghadapi pengadilan allah swt. sangat minim.
Belajar dari pengalaman tersebut maka sebagai pelajar sekaligus remaja muslim mulai sekarang harus pandai-pandai memanfaatkan waktu untuk aktifitas-aktifitas positif yang di benarkan dalam islam. Menghabiskan waktu untuk melaksanakan sesuatu yang berpaedah atau maslahat, misalnya selalu meningkatakan kualitas peribadatan, belajar atau menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, dan meningkatkan amal sholeh.
Hindarkan diri dari aktifitas-aktifitas yang tidak menghasilkan faedah sedikit pun terutama aktifitas kesenangan sesaat yang di larang oleh syariat islam. Kesenangan tersebut biasanya bersifat pemborosan atau mengarah kepada kemaksiatan. Contoh kegiatan yang bersifat pemborosan antara lain bermain game, Play Station, Bilyart, dan sebagainya. Sdang kesengan yang mengarah kepada kemaksiatan misalnya bermain di tempat-tempat kenakalan remaja atau nongkrong-nongkrong di terminal sampai melupakan waktu ibadah.
0 komentar:
Posting Komentar